YA ALLOH, SUNGGUH BESAR KUASAMUYa, manusia berencana namun Tuhan yg menentukan.
Tgl 25 Des, 2008, hari Kamis, adalah tanggal merah, hari natal dan libur nasional. Saya sudah berencana jauh - jauh hari sebelumnya untuk pulang kampung menengok Ibu untuk beberapa hari. Saya pun sudah mengajukan cuti untuk tgl 26nya, dan kebetulan hari seninnya tgl 29 juga tgl merah. Jadi ada waktu libur selama 5 hari, lumayan. Namun, belum juga tanggal itu kesampaian, saya malah jatuh sakit. Hasil test laboratorium RS Mitra Keluarga, saya dinyatakan terkena serangan Demam Berdarah, trombosit turun hingga 50,000 (normal 150,000). Maka, dirawatlah aku di rumah sakit tersebut dari tgl 15 - 22 Desember.
Haduuuuuh.... begini to rasanya terkena DB, badan lemes tak ada tenaga, kepala berat. Aku terima dengan iklas, cobaanMu ini ya Alloh..... Hari ke tiga trombosit makin drop hingga 30,000. Udah deh, aku istirahat total di R.S.
Hari Senin 22 Des 2008 aku udah pulang dari RS, meskipun masih belum pulih bener, kepala masih pusing, dan badan pun masih lemes2 gitu. OK aku lanjut istirahat di rumah. 2 hari kemudian aku harus kontrol ke Dokter untuk check trombosit dan SGOT / SGPT (fungsi hati) yg juga belum normal, makanya lemeeeeeess terus. Tgl 24 aku check ke dokter.
Aku jadi ngga lagi mikirin rencana untuk pulang kampung, dan berharap untuk menunda pulang hingga tgl 1 Jan 09 yg kembali jatuh pada tgl merah.
Aku pun bersiap - siap untuk pulang kampung pada tgl 1Jan09, ajukan cuti, cari tiket dan lain - lain. Tiket kereta udah ngga ada, aku pun putusin untuk naek bis ngga pa pa deh.
Nah, kira2 jam 02.00 tgl 31 Des 08, hari Rabu dini hari, saya menerima telpon dari kakak saya (yg udah duluan pulang, sesuai rencana semula tgl 25 Des 08), mengatakan bahwa "Ibu Nanyain kamu, kamu harus pulang sekarang"
Aku seketika langsung berpikir, untuk mengambil keputusan Pulang saat itu juga, dan pikiran saya harus pulang secepatnya, yaitu naek pesawat. Langsung telpon Garuda Call Centre dan pergi ke ATM untuk beli e-tiket, dan jam 03.00 tiket sudah di tangan. Dalam perjalanan beli tiket aku coba nelpon ke rumah nanyain kondisi ibu sebenarnya seperti apa sih....? dan terjawab oleh kakak, ibu sudah sangat kritis.
Aku menetekan airmata, oh..... ibu....... kenapa aku tidak bisa nungguin dari kemarin - kemarin hingga sekarang saat kritis begini baru mencari aku. Kenapa juga aku kena DB, kenapa juga aku dirawat di RS.....? kenapa juga aku pake sakit - sakit segala.........
Jam 06.00 aku terbang dengan No. Penerbangan GA200 dari Sukarno Hatta tujuan Solo. Jam 07.00 sudah selesai mendarat di Adi Sumarmo solo, dan Mobil jemputan udah nunggu di sana (pinjem mobil temen di solo, untk anter ke rumah, pake sopirnya. Kasih uang makan sopir dan bensin beresss...), dan 08.30 sampailah aku di Rumah, dan.......
betapa kagetnya aku........, oh Ibu..........................., kok Ibu jadi kurus seperti ini............... ya ampuuuuuuuun Ibu.................. kenapa sampe begini.............. Ya Alloh, ampunilah Dosa - dosa Orang tuaku ya Allllooooooohhhhhhhhhhhhh........ Semoga Cobaan untuk Ibuku hingga sakit seperti ini, cukuplah untuk menghantarkan ibuku masuk ke SurgaMU ya Alloooooohhhh.
Aku tak bisa menahan tangis melihat kondisi Ibu seperti ini. Aku menangiiiiiiiiissssss........................., Ya Alloh apakah secepat ini KAU akan Panggil Ibuku Ya Alloooooh..................., semua seisi rumah sudah pasrah dengan kondisi ibu seperti ini.
Oh, ibuku........... aku belum bisa membahagiakanmu, belum membalas budi baikmu, belum memberikan yg terbaik untuk Ibuku, aku ngga mau Ibu pergi secepat ini.........
Yaaaaaasiiin,
Walqur'anil hakim, innakalaminal mursalina 'ala siratimustakiim..
tan zilal azii zirohim...........
.......
Attubah,
Al Mulk, aku baca ayat suci alqur'an tepat disamping Ibu, Hingga akhirnya antah Yassin yg ke berapa kalinya, aku dengan tekun terus membaca, hingga akhirnya: innalillahi wa innalillahi roji'un..... sampai ayat ke 46 bacaan Yasinku, ibu telah berhenti bernafas. Aku tak kuasa menahan tangis.........., dan dengan menangis aku tuntaskan bacaan Yasinku hingga selesai.
Jam 01.30 tgl 1 januari 2009, ibu menghadapMU ya Allloooh....,
terimalah Ibuku di sisimu ya Alllloooh.........
aku sedih luar biasa, menghadapi cobaanMU ini Ya Allooooooh, namun aku rela untuk melepas kepergian Ibu, jam 11.30 1jan09 Ibu Di Makamkan tepat di Samping makam ayahku...
SELAMAT JALAN IBU, ALLOH SAYANG PADA IBU, IBU TELAH DIPANGGIL LEBIH DULU DIBANDING NENEK DAN PAKDE - PAKDE yang lain.
Aku tidak punya IBU dan Ayah....., aku seperti hampir tidak kuat menerima kenyataan ini. Aku Sediiiiihhhhhh......., dan luar biasa sedih......
Selamat jalan oh ibuku................
SAMBUTANBismillahirrohmanirrohiim,
Assalamu 'alaikum warrohmatulahi wabarokatu,
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Alloh swt, yang mana hingga saat ini kita masih diberi banyak kenikamatan, nikmat sehat, nikmat iman dan nikmat - nikmat yang lain yang niscaya kita tidak bisa menghitung banyaknya nikmat yang kita rasakan, sehingga pada sore hari ini kita bisa berkumpul bersama di sini. Solawat dan salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW.
Yang saya hormati, almukaromah Ibu ustadzah kita, ibu Hj. Siti Rohmah,
Yang saya hormati, ketua majlis ta'lim Qoirunisa, Ibu Hj DR. Arda Yunita,
Yang saya hormati, sesepuh kita sekaligus Ibu RW Graha Kalimas, Ibu Hj. Heni Sutadji,
Yang saya hormati, Ibu Ustadzah Nurhayati, dan tak lupa semua ibu - ibu yang hadir di sini yang insyaalloh kita sama-sama dimuliakan oleh Alloh SWT.
Pertama - tama saya ucapkan terima kasih kepada ibu - ibu semua, yang telah meringankan langkah untuk dapat hadir memenuhi undangan kami di rumah saya ini. Dalam rangka mendoakan dan mengenang 7 hari wafatnya ibu saya di Wonogiri, yang telah dipanggil sang Qoliq pada tanggal 1 Jan 09 jam 01.30 karena sakit. Mudah - mudahan kebaikan ibu - ibu semua mendapat balasan yang setimpal dari Alloh SWT.
Sedikit saya sampaikan riwayat singkat ibu saya, Hj. Suwartun, lahir dari seorang ibu, nenek saya ibu Suwarni yang hingga sekarang masih sehat wal afiat, lahir di desa Sendangsari, kec. batuwarno Wonogiri: tanggal 4 Maret 1948.
Ibu saya menyelesaikan sekolah di Wonogiri sampai pada sekolah lanjutan guru, sehingga berkarier sebagai seorang guru mengabdi pada SDN 3 Guwotirto kec. Giriwoyo Wonogiri. Dari kariernya sebagai PNS akhirnya dipertemukan dengan pendamping hidup Bp Zaman ayah saya juga seorang PNS yang bekerja di kantor Dinas P&K kec. Giriwoyo, namun ayah saya lebih dulu dipanggil oleh Alloh SWT pada tahun 1986.
Seiring waktu berjalan bahwa ibu masih terus mengabdi sebagai PNS, 7 tahun kemuadian setelah ayah saya meninggal, tepatnya tahun 1993, Alloh mempertemukan jodoh buat ibu saya, seorang PNS guru SD, yang berstatus sama dengan ibu, karena istri beliau dipanggil sang pencipta, yaitu Bpk. H. Mulyadi dan mengarungi bahtera kehidupan bersama - sama dengan ibu hingga sama - sama memasuki masa pensiun dan hingga saat ibu wafat.
Ibu saya pensiun th 2004, dan alhamdulillah sudah melengkapi rukun Islam yang ke-5 di tahun 2004 juga, sesaat setelah pensiun. Ibu saya meninggalkan 4 orang anak (2 laki- laki, 2 perempuan) dan 8 cucu. Saya anak ke dua.
Sakit yang diderita ibu dimulai pada bulan Feb 2008 dirawat di RS PKU Muhamadiyah Solo dengan menjalani operasi tumor usus dan dirawat dua kali di sana selama 40 hari, kemudian beberapa bulan kemudian ganti dirawat di rumah sakit Muwardi Solo selama 1 minggu, dan terakhirnya rawat jalan di rumah hingga menghadap sang Qoliq tepat pada tahun baru, kamis wage, 1 Januari 2009 jam 01.30. Dimakamkan pada jam 11.30 di pemakaman umum Gawang desa Guwotirto kec. Giriwoyo Wonogiri tepat di samping makam ayah saya.
Demikian yang saya sampaikan apabila ada kata2 yg kurang berkenan dan juga dalam cara kami menyambut ibu - ibu semua ada kekurangan, mungkin kurang ramah, tempat yang kurang memadahi dan hidangan yang seadanya, kami mohon dibukakan pintu maaf yang sebesar - besarnya.
Sekian sambutan saya, terima kasih, wa billahi taufiq wal hidayah wassalam warohmatullohi wa barokatu.......
(Itulah sambutanku saat acara mendoakan dan memperingati 7 hari wafatnya ibu, tgl 7 Jan 09)
Kesedihan yg sangat mendalam, pukulan yg sangat berat, aku dalam keyakinanku Ibuku akan sembuh dan tidak secepat ini,,,,, aku relakan ibuku pergi, selamat jalan Ibu..... tenang di sana ya bu...., dalam pangkuan Alloh SWT.
40 hariTepat jatuh pada hari minggu tanggal 8 Februari 2009, dan acara dilaksanakan malam harinya, jadi malam senin. Aku sudah plan jauh hari sebelumnya, ngajuin cuti untuk tgl 9 nya, siapin souvenir dan beli tiket buat sekeluarga. Berangkat naik pesawat untuk sekeluarga sambil menyenangkan Dewa dan Nadia yg jarang naik pesawat, ini naik pesawat yang ke 2 buat mereka. he he he.... Eh rencana sudah bagus, ternyata aku terima undangan assesment dari HRD untuk saya hadiri tgl 9 dan 10 Feb. Jadi rencana cuti sia - sia karena ini undangan penting untk carier masa depan. Jadi aku pulang dengan tidak ngikut acara intinya.....
begitu dulu ya...
